sebenarnya

Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia

Minggu, 31 Juli 2011

pas banget

Semua terasa salah
Semua terasa hina
Ketika rasa itu tak bisa lepas
Dari diri yang telah terhempas

Cinta dari suatu yang jauh dari artinya
Memberi walau tak harus diberi
Menerima meski tak diterima

Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi

Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti

Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba tetap mengerti

Lihatlah aku disini
Haruskah ini terjadi

Lakukanlah sampai engkau puas
Cari saja apa yang hatimu mau
Sampai kapanpun aku selalu mencoba untuk
Mengerti

Teruskanlah hingga engkau jera
Dustai dan khianati lukai hatiku
Meski lautan airmataku mengering
Ku coba ku coba tetap mengerti

Jumat, 29 Juli 2011

diam

diam itu emas,,,
tetapi apakah dengan diam semua akan baik-baik saja?
kadang kupikir begitu
tapi apakah caraku untuk diam itu benar???
sementara jika aku bertanya, tidak selalu mendapat kejujuran yang kuharap
apakah diam sama denga pura-pura tidak tau???
apakah diam sama saja dengan memahami???
apakah diam juga berarti mempercayai???
sementara hati berontak selalu ingin tau dan merasa belum bisa memahami bahkan tidak percaya

maafkan aku yang masih juga belum mengenalmu

Kamis, 28 Juli 2011

biduran

Pertolongan pada Biduran

Setelah memakan beberapa strawberry yang merah dan besar, anda memutuskan untuk jalan ke rumah teman. Begitu baru belok, anda melihat bentol-bentol kemerahan dan merah-merah di lengan dan dada anda. Apakah bilur-bilur gatal atau bintik bintik di kulit anda tersebut? Apakah anda harus berbalik dan pulang ke rumah?

Apakah yang Dimaksud dengan Biduran?
Biduran adalah benjolan merah muda atau kemerahan atau bagian pada kulit yang sedikit menonjol. Kadang kala mereka terlihat agak pucat di tengah. Biduran biasanya gatal, tetapi mereka juga terasa membakar dan menyengat.
Biduran bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, dengan bentuk dan ukuran yang beraneka ragam. Mereka bisa berbentuk kecil-kecil seperti gigitan nyamuk atau besar dan terlihat seperti piring makan. Biduran juga bisa terlihat seperti cincin atau kelompok-kelompok cincin yang bergabung bersama. Biduran bisa timbul dalam kelompok dan bisa berubah tempat hanya dalam hitungan jam. Biduran bisa timbul di muka orang dalam jumlah banyak dan lalu hilang. Kemudian, bentol-bentol tersebut akan timbul di lengan.
Biduran adalah hal yang biasa – antara 10-25% orang pernah mengalami, paling tidak sekali dalam hidupnya. Mereka biasanya tidak berbahaya, walaupun terkadang mereka bisa merupakan tanda dari reaksi alergi yang serius. (Jadi anda bisa pulang ke rumah untuk memberitahu orang tua anda).
Istilah medis untuk biduran adalah urticaria (baca: ur-tuh-kar-ee-uh). Ketika seseorang terkena sesuatu yang bisa memacu biduran, beberapa sel di dalam tubuh melepas histamin dan zat-zat lain. Hal ini menyebabkan bocornya cairan dari pembuluh darah kecil dibawah kulit. Cairan ini akan membentuk bintik ketika berkumpul di bawah kulit, yang lazim disebut biduran.

Mengapa Saya Terkena Biduran?
Orang bisa terkena biduran dari banyak alasan yang berbeda. Sering kali penyebabnya tidak diketahui. Satu alasan umum untuk terkena biduran adalah suatu reaksi alergi. Beberapa pencetus alergi yang umum adalah sejumlah makanan (seperti susu, kerang-kerangan, buah berry, dan kacang), obat-obatan (seperti antibiotik), dan tersengat atau tergigit serangga. Penyebab-penyebab lain yang tidak berhubungan dengan alergi termasuk:

  • Terkena dingin (seperti menyelam pada kolam yang dingin)
  • Olah Raga
  • Terkena sinar matahari
  • Stress atau gelisah
  • Infeksi yang disebabkan virus

Apapun penyebabnya, kasus biduran dapat berlangsung selama beberapa menit, beberapa jam atau bahkan berhari-hari.

Apa Yang Akan Dilakukan oleh Dokter?
Dokter biasanya bisa mendiagnosa biduran dengan hanya melihat kondisi anda dan mendengar cerita anda tentang apa yang terjadi. Dokter akan mencoba membantu untuk mengetahui penyebab biduran anda, meskipun sering kali penyebabnya akan tetap menjadi sebuah misteri. Kalau biduran anda banyak, atau reaksinya serius, dokter anda akan mengirim anda ke dokter lain yang mempunyai spesialisasi di bidang alergi.
Kadang kala, dokter akan menganjurkan anda untuk mengkonsumsi salah satu tipe obat-obatan yang disebut antihistamin untuk menghilangkan rasa gatal. Di banyak kasus, biduran akan sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan obat-obatan atau kunjungan ke dokter.
Jarang terjadi, biduran dapat merupakan tanda dari reaksi alergi yang lebih serius yang dapat mempengaruhi pernapasan dan fungsi organ lain. Dalam kasus-kasus seperti ini, seseorang butuh pertolongan medis sesegera mungkin. Obat yang disebut epinefrin ini, diberikan dengan cara suntikan. Biasanya, suster yang menyuntik, akan tetapi karena beberapa reaksi alergi dapat terjadi dengan cepat, banyak orang dewasa dan anak-anak yang membawa suntikan emergensi ini, dan tahu bagaimana menggunakannya, kalau-kalau mereka membutuhkannya segera.

Dapatkah Saya Mencegah Biduran?
Bisa dan tidak. Jawabannya adalah ya apabila anda tahu penyebabnya- contohnya seperti strawberry yang diceritakan di awal artikel ini. Kalau anda tahu penyebabnya, anda hanya perlu menghindari penyebabnya. Kalau anda mengalami biduran ketika anda gelisah, latihan relaksasi pernapasan dapat membantu. Tetapi bila anda tidak tahu mengapa anda terkena biduran, sangatlah sulit untuk mencegahnya.
Beberapa anak terkena biduran ketika mereka terpapar virus, seperti batuk pilek yang parah, atau flu perut. Selain mencuci tangan anda secara teratur, tidak banyak yang dapat anda lakukan untuk bisa mencegah penyakit. Berita baiknya adalah, biasanya biduran tidaklah serius dan anda mungkin tumbuh dengan pernah mengalaminya. Lagipula, siapa yang tidak mau memecat biduran dari hidupnya?

Sumber:
Help With Hives, kidshealth.org/kid/health_problems/skin/hives.html

Kamis, 14 Juli 2011

sejarah panjat tebing dan perkembangannya di indonesia

Sejarah Panjat Tebing

SEJARAH PENDAKIAN GUNUNGDAN PANJAT TEBING

1492 Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba untuk memanjat tebing Mont Aiguille (2.097 m), di kawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tapi yang jelas sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat untuk mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung wallet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karangbolong Jawa Tengah.

1623 Yan Carstenz adalah orang Eropa pertama yang melihat " … pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju!" di perdalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke Khatulistiwa. Laporannya tidak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di pegunungan Andes, masih dekat Khatulistiwa.

1624 Masih berkaitan dengan pekerjaan, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi pegunungan Himalaya, tepatnya di Mana Pass (Pass = pelana / punggungan yang terentang di antara dua puncak), dari Gharwal di India ke Tibet.

1760 Professor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada MontBlanc di perbatasan Perancis - Italia, sehingga dia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa menemukan lintasan ke pincaknya, untuk penelitian ilmiah yang diimpikannya. Sayang, tidak ada yang tertarik, terutama karena ngeri terhadap naga-naga yang konon menghuni puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

1786 Setelah beberapa percobaan gagal, puncak Mont Blanc (4.807 m) akhirnya berhasil digapai manusia, mereka adalah Dr. Michel Gabriel Paccard dan seorang pemandu gunung, Jacquet Balmat. Puncak tertinggi yang di Alpen yang berhasil didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4.153 m), tahun 1778.

1830 Alexander Gardiner melintasi Karakoram Pass dari Sinkiang, China ke Kashmir, India.

1852 Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menentukan ketinggian puncak XV (8.840 m). Ini merupakan puncak tertinggi di dunia, mengalahkan puncak VII (Kangcenjunga, 8.598 m) yang sebelumnya dianggap puncak paling tinggi. Puncak XV ini kemudian diberi nama Everest, sesuai dengan nama kepala divisi ukur tanah di India berkebangsaan Inggris, Sir George Everest (orang Nepal menyebut puncak ini dengan nama Sagarmatha, sedangkan orang Tibet menyebutnya Chomolungma). Belakangan ketinggiannya dikoreksi menjadi 8.888 m, kemudian dikoreksi lagi menjadi 8.848 meter, sampai sekarang.

1853 Batu pertama jaman keemasan dunia keemasan di Alpen diletakkanoleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3.708 m), cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga.

1857 Alpine Club yang pertama berdiri di Inggris.

1858 Ketinggian K2 (singkatan Karakoram Number 2) terukur, 8.610 m, menggeser lagi kedudukan Kangchenjunga menjadi posisi 3.

1865 Dinding Selatan Mont Blanc sipanjat untuk pertama kali melalui lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan enam rekannya berhasil mencapai puncak Matterhorn (4.474 m), Swiss. Tapi empat orang anggota tim yang saling terkait dalam satu tali tewas dalam perjalanan turun, ketika salah seorang jatuh dan menyeret yang lainnya. Musibah ini mengakhiri sebelas tahun jaman keemasan. Lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya dilakukan para pendaki Inggris.

1874 WA Coolidge mendaki puncak Jungfrau dan Wetterhorn pada musim dingin, sehingga dijuluki Mr. Winter Climbing. Tahun 1870-an ini muncul trend baru, yaitu pendakian tanpa didampingi pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan diantara para pendaki.

1878 Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille de Dru di Perancis, memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tidak terlalu tinggi tetapi cukup curam dan sulit. Banyak orang menganggap peristiwa ini sebagai kelahiran panjat tebing.

1883 WW Graham menjadi orang pertama yang mengunjungi pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olah raga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim, India. Konon khabarnya dia juga berhasil menggapai puncak Changabang (6.864 m).

1895 Percobaan pertama pendakian gunung diatas 8.000 m, yaitu Nanga Parbat (8.125 m) oleh AF Mummery. Pendaki Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang di ketinggian sekitar 6.000 m.

1899 Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz hampir 3 abad sebelumnya tentang " … pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju!" di perdalaman Irian. Maka namanya diabadikan sebagai nama puncak yang kemudian ternyata merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia.

1902 Percobaan pertama mendaki K2 oleh tim ekspedisi dari Inggris, hasilnya …. gagal !!!!!!!!!

1907 Ekspedisi di bawah pimpinan Tom Longstaff mendaki Trisul (7.120 m), puncak 7.000-an pertama yang berhasil di daki manusia. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.

1909 Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE), memasuki rawa-rawa sebelah selatan kawasan Carstensz. Dalam masa 16 bulan pada ekspedisi ini, 16 orang meninggal dan 120 orang sakit.

1910 Carabineer (cincin kait) untuk pertama kali dipergunakan dalam pendakian gunung oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman. Penggunaannya diilhami oleh pasukan pemadam kebakaran.

1911 Mantan anggota ekspedisi BPUE 1909, Dr. AFR Wollaston, kembali ke Irian bersama C. Bodden Kloss dengan 224 pengangkut barang dan serdadu. Mereka sampai di bagian Timur kawasan Carstensz dengan menyusuri sungai Otowka dari Selatan. Kali ini tiga orang melayang jiwanya.

1921 George L. Mallory dkk, berhasil mencapai North Col Everest, dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet.

1922 Usaha pertama mendaki Everest, berakhir pada ketinggian 8.320 m di punggungan timur laut. Hasilnya …….. gagal !!!!!!

1924 Mallory dan Irvina, kembali mencoba mendaki Everest. Keduanya hilang di ketinggian sekitar 8.400 meter. Rekannya, Edward Norton mencapai 8.570 meter, rekaan ketinggian waktu itu, sendirian dantanpa rabung oksigen.

1931 Schimdt bersaudara mencapai puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam north wall climbing.

1932 UIAA (Union Internationale Association de Alpinisme) berdiri di Perancis.
1933 Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Laverdo dikawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai aid climbing (panjat tebing menggunakan alat bantu untuk menambah ketinggian) yang pertama.

1934 Dr. Karl Prusik memelopori penggunaan tali kecil dengan simpul khusus untuk menggantung dan meniti tali yang lebih besar. Sampai sekarang tali kecil dan simpul ini dikenal dengan istilah prusik. Meniti tali dengan menggunakan tali kecil dan simpul ini disebut prusiking.

1936 Dr. AH Colijn, manajer umum sebuah perusahaan tambang menemukan dinding timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz. Gunung bijih itu dinamakan Erstbergh, yang nantinya menjadi tambang utama PT. Freeport.

1938 Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil di panjat oleh tim gabungan Jerman dan Austria. Sebelumnya Hitler menjanjikan mereka medali setingkat medali emasnya Olimpiade. Mereka adalah Anderl Heckmair, Ludwig Forg, Fritz Kasparek dan Heinrich Harrer. Tebing maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban dan berlanjut sampai sekarang.

1941 Ekspedisi Archbold menemukan lembah Baliem, kantong Suku Dani yang tingkat kebudayaannya amat tinggi, ditengah hutan belantara, seolah tak terbatas dan tak tertembus. Irian semakin menjadi pusat perhatian para ilmuwan dunia.

1949 Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar, memancing maraknya pendakian di kawasan atap dunia itu.

1950 Tibet dikuasai Cina. Pendakian Himalaya di sisi ini tidak diperkenankan lagi.
Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8.091 m), puncak 8.000-an yang pertama berhasil di daki, menandai awal 20 tahun jaman keemasan pendakian di Himalaya.
Di Alpen, tali nylon mulai dipergunakan. Tali serat tumbuhan yang sebelumnya biasa dipakai, hampir tak memiliki kelenturan, sehingga ada aturan bahwa seorang perintis jalur pemanjatan (leader) tidak boleh jatuh, sebab hampir pasti pinggangnya akan patah tersentak.
Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman dan pendakian keesokan harinya lebih efektif.

1951 Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown. Mereka menjadi duet pemanjat terkuat yang pernah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris segera menjadi tolok ukur dunia panjat tebing.
Walter Bonatti dkk menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk dalam kategori dinding besar (big wall).
Bermula terjadinya revolusi cadas di Inggris, tebing kapur ternyata tidak serapuh yang diduga selama ini, sehingga tebing ini mulai banyak dipanjat menyaingi tebing granit dan batuan beku lainnya.

1952 Herman Buhl memanjat solo di dinding timur laut Piz Badile, Swiss dalam waktu 4 ½ jam. Inilah awal speed climbing (pemanjatan yang mengutamakan kecepatan). Rekor waktu sebelumnya pada lintasan itu adalah 52 jam, dibuat tahun 1937.

1953 Heman Buhldkk mencapai puncak Nanga Parbat, puncak 8.000-an kedua yang didaki orang.
Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay dari Nepal, yang tergabung dalam ekspedisi Inggris, menjadi manusia pertama yang berdiri di atap dunia, Everest.
Mountain Travel, biro perjalanan pertama yang melayani ekspedisi pendakian gunung, didirikan di Kathmandu, Nepal. Dengan tumbuhnya agen-agen seperti ini, sebagian kerumitan pengelolaan ekspedisi dapat dikurangi, sehingga pendaki lebih konsentrasi pada pendakiannya. Tetapi di sisi lain juga mengundang kecurangan-kecurangan, seperti pembukaan jalur oleh pemandu setempat, sehingga pendaki tinggal mengikuti atau bahkan di tuntun.

1954 Ekspedisi Inggris sukses mencapai puncak Kanchenjunga, sedangkan ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8.463 m).
Suatu alat berpegas ditemukan, menyaingi fungsi prusik untuk memanjat tali. Nama alat ini adalah ascendeur (alat untuk naik), tapi sering disebut juga jumar, gabungan nama penemunya yaitu Adolf Jusi dan Walter Marti, dari Swiss.

1956 Ekspedisi dari Jepang berhasil mendaki Manaslu (8.163 m). Jepang segera menjadi salah satu negara besar di dunia pendakian Himalaya.

1957 Herman Buhl dan tim Austria mencapai puncak Broad Peak (8.047 m), sekaligus menandai pendakian gunung 8.000-an dengan teknik alpine tactic.

1958 Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Irian, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju Khatulistisa.


1959 Claudio Barbier dari Belgia, mendaki solo 3 (tiga) dinding utara Tre Cima Laverdo dalam 1 hari, ini adalah pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan artificial climbing.
Helm mulai digunakan para pendaki tebing. Sabuk pengaman (harness) menjadi wajib, menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite.
Tebing 48 di Citatah mulai dipakai sebagai ajang latihan oleh pasukan TNI AD.

1961 Ekspedisi dari Selandia Baru mencoba mendaki CarstenzPyramide. Gagal karena keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara. Mereka menemukan jalan dari utara lewat celah yang kemudian dinamakan New Zealand Pass.

1962 Puncak Carstenz akhirnya berhasil dicapai oleh tim pimpinan Heinrich Harrer.
Puncak Eidenburg, juga di Irian, berhasil di daki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip Temple.
Baut tebing mulai diperkenalkan penggunaannya di pegunungan Alpen. Pemanjat-pemanjat Amerika mulai terkenal di Alpen, diawali oleh Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.

1963 Tim gabungan Inggris dan Amerika memanjat dinding selatan Auguille du Fou, yang waktu itu dianggap sebagai pemanjatan tersulit di Alpen dengan menggunakan teknik-teknik aid climbing gaya Amerika.
Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di kalangan pemanjat.
Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbang kecilnya di Puncak Jaya dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal disana terlalu lunak untuk landasan. Tapi dua pesawat pendukung DC-3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4.300 m. Reruntuhannya masih bisa ditemukan sampai sekarang.

1964 Beberapa pendaki Jepang dan 3 orang Indonesia, yaitu Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Jaya di Irian. Puncak yang berhasil didaki itu sempat dianggap Puncak Carstensz, sebelum kemudian dibuktikan salah. Tahun ini dipatok sebagai awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.
Dua perkumpulan pendaki gunung tertua di Indonesia lahir : Wanadri di Bandung dan Mapala UI di Jakarta.
Ekspedisi Cina mendaki Shisha Pangma (8.046 m) di Tibet, satu-satunya puncak 8.000-an yang terletak di luar Nepal dan Karakoram (Pakistan).

1965 Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan pendakian oleh Hornli, dkk., diliput oleh BBC/TV dari awal pendakian sampai berhasil ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung dan panjat tebing menjadi olah raga yang dapat ditonton banyak orang.
Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.

1967 Penggunaan tali kernmantel dipelopori oleh pemanjat Inggris, menggantikan tali yang terbuat dari bahan nylon. Bagian dalam tali kernmantel terdiri dari beberapa pilihan serat synthesis, yang memberikan kekuatan pada tali. Bagian pembungkusnya merupakan anyaman dari bahan yang lentur, tapi tahan gesekan, sehingga melindungi bagian dalamnya.

1968 Nafas segar bagi para pendaki,sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik di buka di Irian. Tapi sayang, bersamaan dengan itu pemerintah Indonesia tidak lagi mengeluarkan ijin pendakian ke kawasan Carstensz.

1969 Reinhold Messner keluar dari pertapaannya, kembali ke tebing-tebing Alpen Timur, menyikat dinding es raksasa les Droites dalam waktu 8½ jam solo. Menumbangkan rekor sebelumnya, yaitu 3 hari.
Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran Alpen, antara lain membuat lintasan baru di Eiger.
Nomor perdana majalah Mountain mulai beredar, menjadi media pendaki dan pemanjat yang pertama beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga mempengaruhi perkembangan melalui perdebatan dan opini.
Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendaki Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak tertentu saja. Agen-agen pendakian dan trekking tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari berbagai negara untuk main-main di Himalaya dengan mudah dan murah.
Soe Hok Gie dan Idhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.

1970 Dinding Selatan Annapurna dirambah tim dari Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar Himalaya. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting daripada hanya sekedar mencapai puncak.
Tahun ini lahir cabang olah raga panjat dinding atau panjat tebing buatan. Dinding-dinding panjat buatanmulai bermunculan. Bentuk-bentuk latihan terpisah dalam olah raga panjat tebing mulai menggema. Salah satu pelopornya adalah Pete Livesey, pemanjat yang juga suka speleologi, kano dan lari. Ia tahu benar pentingnya latihan khusus bagi masing-masing jenis olah raga tersebut, dan mencoba menerapkannya pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang sebagai kegiatan atletis, kesan huru-hara sedikit demi sedikit mulai hilang. Semboyan "the best training for climber is climbing" tidak lagi memadai, apalagi hanya dengan memupuk kejantanan melalui gelas-gelas bir.

1971 Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian. Kesempatan ini segera diserbu oleh tim-tim ekspedisi dari Australia, Jerman, AS bahkan Hongkong. Penelitian yang dilakukanCarstensz Glacier dari Expedition University of Melbourne, menghasilkan kesimpulan yang cukup mengejutkan tentang penyusutan gletser secara besar-besaran.

1972 Untuk pertama kalinya olah raga panjat dinding masuk dalam jadwal Olympiade di Munich,walaupun masih eksebisi.
Mapala UI, diantaranya adalah Herman O. Lantang dan Rudy Badil, berhasil mencapai Puncak Jaya. Mereka merupakan orang-orang sipil pertama dari Indonesia yang mencapai puncak ini.

1974 Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8.068 m) di Karakoram selama 3 hari dengan sistem Alpine Push (tanpa kembali ke base camp). Pasangan ini juga memecahkan rekor kecepatan pemanjatan di Eiger, yaitu 10 jam.

1975 Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejak Puncak Everest. Sementara itu China mengirimkan ekspedisi Everest-nya yang pertama, dari punggungan Timur Laut.
Bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan menyalahkan para pemanjat hijau, yang mengobral kapur pada lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk penyerak keringat.

1976 Harry Suliztiarto mulai latihan memanjat di Citatah. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

1977 Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan Harry Suliztiarto, Heri Hermanu, Deddy Hikmat dan Agus R.
Ekspedisi Selandia Baru mencoba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka *****a sampai di South Col, tapi seolah memukul gong yang gaungnya merantak kemana-mana, ekspedisi berdikari, semua perintisan jalur dan pengangsuran perbekalan dilakukan sendiri oleh anggota ekspedisi. Yang pro menganggapnya sebagai kejujuran wajib, yang kontra melecehkan sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan ini belum selesai sampai sekarang.

1978 Messner dan Habeler menggegerkan dunia pendakian Himalaya dengan mendaki Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger lagi ketika kemudian Messner bersolo karir di Nanga Parbat dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting dari pendakian tanpa oksigen-nya.

1979 Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Disengaja atau tidak, merupakan upaya pertama di Indonesia untuk mempublikasikan panjat tebing.

1980 Tebing Parang di Jawa Barat untuk pertama kali dipanjat oleh tim ITB.
Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing angkatan pertama.
Sam Moses, Geoff Tabin dan Bob Saphiro dari AS, menjadi orang-orang pertama yang memanjat dinding utara Carstensz secara direct (lurus).
Wanadri menjadi tim Indonesia pertama yang berekspedisi ke Carstensz Pyramide. Mereka gagal mencapai puncak, namun berhasil di Puncak Jaya dan Carstensz Timur. Sedangkan ekspedisi gabungan Mapala UI dan tim AS mendaki Puncak Trikora.
Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semidan musim gugur. Semakin banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak di pelbagai pelosok Himalaya, semakin banyak pula sampah menumpuk dimana-mana. Tetapi sebaliknya, konon mata uang asing semakin deras pula mengalir kesana. Tapi siapa yang bertambah kaya ? Susah !!!!!!

1981 Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding selatan Carstensz, Mapala UI dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala UI, Hartono Basuki, gugur disini. Korban pertama pendakian di Carstensz.
Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendakian gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan dengan pendakiannya ke Matterhorn, Swiss.

1982 Jayagiri mengirimkan Irwanto ke sekolah pendakian ISM di Swiss, dilanjutkan ekspedisi 4 orang ke Monta Rosa, Swiss serta Mont Blanc dan Matterhorn.
Dua ekspedisi ke Carstensz, Wanadri dan Pataga Jakarta.
Ahmad dari Gideon SMAN 1 Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, Padalarang. Korban pertama panjat tebing di Indonesia.

1984 Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu, Bali dipanjat oleh Skygers dan Gabungan Anak Petualang dari Surabaya.

1985 Tebing Serelo di Lahat, Sumatera Selatan, dipanjat tim Ekspedisi Anak Nakal.
Ekspedisi Mapala UI gagal mencapai Puncak Chulu West (6.584 m) di Himalaya. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Gunung Eiger, Swiss. Ekspedisi Jayagiri lainnya, diantaranya Don Hasman berhasil mendaki Kilimanjaro (5.895 m) di Afrika.

1986 Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan. Kelompok Unit Kenal Lingkungan - UNPAD memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur. Tim Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.
Ekspedisi Jayagiri mengulangi pemanjatan Gunung Eiger, Swiss, berhasil dengan menciptakan lintasan baru.
Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, sempat ditayangkan oleh TVRI.

1987 Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat Tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Skygers memanjat Sepikul di Jawa Timur.
Beberapa ekspedisi dari Indonesia di kirim ke luar negeri. Mapala UI ke Puncak Chimborazo (6.267 m) dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes. Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke Imja Tse di Nepal. Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon, terdiri dari Mamay S. Salim dan Bambang Hertadi Mas mencapai puncak tertinggi di Afrika, Kilimanjaro, dengan membawa sepeda. Tim ini juga mendaki Mount Kenya di Afrika dan Imja Tse, tanpa sepeda. Eskepedisi Wanadri gagal mencapai Vasuki Parbat (6.792 m) di Gharwal, India.
Lomba panjat tebing pertama di Indonesia, dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran, Bali.
Tiga anggota Aranyacala, Trisakti dan 1 mahasiswa sipil Trisakti tewas terbunuh dekat Ilaga, dalam perjalanan ke Carstensz.

1988 Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 pemanjat Perancis yang diundang ke Indonesia atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan kursus singkat. Menjelang akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPGTI), diketuai Harry Suliztiarto.
Untuk pertama kali disusun rangkaian kejuaraan memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi oleh UIAA (Union Internationale de Association de Alpinism), badan internasional yang membawahi federasi-federasi panjat tebing dan pendakian gunung, diawali dengan kejuaraan di Snowbird, AS.
Ekspedisi panjat tebing yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala Trisakti, memanjat Tower III Parang. Kelompok putranya memanjat Gunung Kembar di Citeureup, Bogor.
Ekspedisi UKL Unpad kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang yang tewas terjatuh di Batu Unta, Kalimantan.
Panjat kebut pertama kali dilakukan di Indonesia oleh Sandy Febiyanto dan Djati Pranoto di Tower I Parang, dalam waktu 4 jam, sekaligus merupakan pemanjatan tebing besar pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya saling dihubungkan dengan tali.
Lomba panjat tebing buatan pertama dilakukan di Bandung, mengambil lokasi di sebuah gardu listrik.
Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7.145 m) di Himalaya. Hendricus Mutter dan Vera MW dari Jayagiri mendaki Imja Tse tanpa sherpa.
Di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu pemanjatan 2 hari pada dinding utara Gunung Eiger, waktu mereka mulur menjadi 5 hari. Ekspedisi Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru pada gunung yang sama.
Di Yosemite, AS, Sandy Febiyanto dan Djati Pranoto memanjat Half Dome (gagal memecahkan rekor waktu John Bachar dan Peter Croft, 4,5 jam) dan El Capitan (gagal memecahkan rekor waktu 10,5 jam).

1989 Awal tahun ini, dunia panjat tebing merunduk dilanda musibah dengan gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febiyanto, yang terjatuh di tebing Pawon, Citatah. Tetapi tidak lama. Semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru Nusantara, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini.
Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala Trisakti memanjat Bambapuang, Sulsel, tetapi musibah menimpa tim ini sebelum mencapai puncak. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian.
Di Himalaya, pendaki top Polandia, Jerzy Kukuczka, tewas dalam upaya memanjat dinding selatan Lhotse (8.516 m).
Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah Kelud, sementara tim Jayagiri sedang berlatih dalam rangka persiapan ekspedisi keLhotse Shar di Nepal, tim ini mematok target pemanjatan semua pucuk-pucuk tebing kawah Kelud, tetapi gagal. Ekspedisinya sendiri batal berangkat.
Kawasan Citeureup kembali dipanjat tim dari Aranyacala, kali ini tebing Rungking. Tebing Uluwatu, Bali dipanjat ekspedisi putri yang kedua dari Mahitala, Unpar. Kelompok Mega, Untar melakukan ekspedisi marathon panjat tebing, mulai dari tebing-tebing di Citatah, Parang, Gajah Mungkur dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan. Merupakan marathon panjat tebing pertama di Indonesia.
Tahun ini tercatat tidak kurang dari 10 kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar adalah di Unpar-Bandung, Trisakti-Jakarta, ISTN-Jakarta, Markas Kopassus Grup I Serang, Trupala-Jakarta (dua kali, di Balai Sidang dan Ancol), SMA 70 Bulungan-Jakarta, Kelompok KAPPA-UI dan Geologi-ITB.
Mapala UI membuat 2 ekspedisi, ke Mount Cook (3.764 m), Selandia Baru dan McKinley (6.149 m), Alaska, puncak tertinggi di Amerika Utara.
Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute, AS, kemudian bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga.
Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil merampungkan pendakian 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (Perancis), Grand Paradiso, 4.601 m (Italia), Monte Rosa, 4.634 m (Swiss), Grossglockner, 3.978 m (Austria) dan Zugspitze, 2.964 m (Jerman).
Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Parang. Merupakan artificial solo climbing pertama pada tebing besar di Indonesia.

1990 Lomba Panjat Dinding Nasional (LPDN) di gelar di Jakarta, dengan menggunakan dinding panjat pertama yang mempunyai empat sisi dengan ketinggian 15 meter. FPGTI berubah nama menjadi FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), diketuai tetap oleh Harry Suliztiarto sebagai Ketua Harian dan Setiawan Djody sebagai Ketua Umum.
Majalah Mountain, majalah pendakian gunung dan panjat tebing yang pertama di dunia (lahir tahun 1969), tidak terbit lagi. Salah satu rubrik khasnya, Info, diadopsi oleh majalah High terbitan British Mountaineering Club.
Tomo Cesen, pendaki asal Yugoslavia (Slovenia), berhasil mencapai puncak Lhotse (8.516 m) di Himalaya dalam waktu 62 jam, lewat dinding selatan yang merenggut nyawa Jerzy Kukuczka tahun sebelumnya. Ditambah dengan pendakian solonya tahun sebelumnya di Jannu (7.710 m), Tomo membuka era baru pendakian gunung : solo, jalur baru dan waktu pendakian yang sangat singkat.
Ekspedisi PPGAD dan Pataga Jakarta mendaki Carstensz Pyramide dan Puncak Jaya.
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia (EPPI), terdiri dari pemanjat Aranyacala Trisakti, Mahitala Unpar dan IKIP Bandung, melakukan pemanjatan di Half Dome, AS.

1991 Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan pemanjatnya pada kejuaraan di luar negeri, yaitu Oceania Cup di Autralia. Dari 4 pemanjat yang dikirim, hanya Andreas SM dan Deden Sutisna yang mendapat peringkat, yaitu 4 dan 5. Keikutsertaan ini membuka mata dunia panjat tebing internasional, bahwa ternyata Indonesia sudah mempunyai atlit panjat tebing.
FPTI untuk pertama kali mengeluarkan Peraturan Lomba Panjat Tebing Buatan.
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia (EPPI) '91, terdiri dari 8 pemanjat putri dari berbagai perhimpunan di Jakarta, Bandung, Yogya dan Menado, berhasil membuat lintasan baru pada tebing Cima Ovest, Italia.
FPTI Pengda Jatim dan Imapala Unmer Malang, mengadakan Climbing Party di Lembah Kera, diikuti oleh puluhan pemanjat. Selain memanjat bersama, juga diadakan diskusi dan evaluasi pembuatan jalur, sehingga menjadikannya sebagai jambore panjat tebing yang pertama di Indonesia, walaupun sebenarnya tidak disebut demikian.
Tahun ini tercatat beberapa kecelakaan di dinding panjat. Zainuddin tewas terjatuh di Samarinda, karena tidak memasang pengaman. Tiga pemanjat lagi terjatuh dan cedera (lumpuh, patah tulang). Semuanya terjadi karena tidak mengikuti prosedur keselamatan pemanjatan.
Eskpedisi gabungan PPGAD-Wanadri berhasil memanjat jalur lurus dinding utara Tower-2 Carstensz, menyelesaikan marathon 5 puncak (Sarwo Edhi, Sumantri, Soekarno/Puncak Jaya, Puncak Tengah dan Carstensz Timur) serta mendaki Puncak Mandala untuk pertama kalinya. Tim arus derasnya mengalami musibah di sungai Van der Wall, dengan korban 7 orang tewas.
Mauly MW Wibowo melakukan pemanjatan bebas solo (free solo) pertama, di Bambapuang, Sulsel.
Rapat Paripurna Nasional FPTI yang pertama, diselenggarakan di Puncak, Jabar.

1992 Kejuaraan Nasional Panjat Tebing I diselenggarakan di Padang, juara umum diraih oleh kontingen DKI Jaya. Usai Kejurnas, para pemanjat mengadakan panjat bareng di Lembah Harau, Bukit Tinggi, menghasilkan beberapa jalur baru.
Ronald N. Mamarimbing dan Panji Susanto mengikuti kejuaraan First Asian Championship di Seoul, sedangkan Mamay S. Salim dan Mauly MW Wibowo mengikuti kursus juri dan pembuat jalur dengan instruktur dari Perancis, dilanjutkan dengan rapat CICE Asia.
Sebelumnya Panji S dan Yereno ET berangkat ke Singapura mengikuti lomba SAFRA, tetapi terlambat datang. Mereka kemudian diminta melakukan eksebisi dan mendapat sambutan meriah.
Tim gabungan PPGAD dan Pataga Jakarta melakukan pemanjatan di tebing Grandes Jorrases, Perancis.
Tim Mapala UI harus rela kehilangan Norman Edwin dan Didiek Samsu, yang gugur ketika melakukan pendakian ke Aconcagua, puncak tertinggi di benua Amerika.
Mamay S. Salim dan Deden Sutisna membuat beberapa jalur pemanjatan pada tebing-tebing granit di Pulau Belitung.
Budi Cahyono yang dikontrak oleh sebuah perusahaan rokok, melakukan pemanjatan di Taiwan, untuk pembuatan iklan.
FPTI diterima secara resmi menjadi anggota UIAA, disusul dengan pengiriman utusan ke rapat CICE Asia di Hongkong.
Rapat Paripurna Nasional FPTI yang kedua disekenggarakan di Bengkulu.

1993 Kejuaraan Nasional Panjat Tebing II dilaksanakan di Bengkulu, juara umum diraih oleh Sumatera Barat, menyusul kemudian kejuaraan Piala Menhub di Jakarta dan lomba yang diadakan Persatuan Pelajar Semen Gresik di Jatim. Ketiganya diselenggarakan dalam bulan yang sama.
Budi Cahyono, Ronald N.M dan Yusa Kanarohan mengikuti Kejuaraan Asia di Chancun, RRC. Hasilnya Ronald peringkat II dan Yusa peringkat VI.
Budi Cahyono dan Yusa Kanarohan berhasil meraih juara 1 dan 2 pada kompetisi Singapore National 2nd Rock Wall Climb Championship.
Dua instruktur dari Perancis datang ke Indonesia dan memberikan kursus lomba panjat tebing di Bandung
FPTI Pengda Jatim bekerjasama dengan Mahapala D3 Ekonomi Univ. Jember, mengadakan sekolah panjat tebing di Sepikul, Jatim.
Skygers juga mengadakan sekolah panjat tebing angkatan ke 10.
Tahun ini tiga kegiatan pendidikan alam bebas dilaksanakan hampir bersamaan waktunya : Gladian Pencinta Alam, Sekolah SAR dan TWKM (Temu Wicara Kelompok Mahasiswa).
Jambore Panjat Tebing Pertama diselenggarakan oleh FPTI Pengda DKI di Parang.
SH Nasution dan Kamran Ali melakukan pemanjatan di kawasan Phang-Nga dan Phuket, Thailand.
Kamran dan Oneng memanjat di Malaysia dan Vietnam.
Tim Mapala UI, terdiri dari Tantyo Bangun dan Ripto Mulyono berhasil mencapai puncak Aconcagua, disusul oleh tim Ekspedisi Putri Indonesia. Sedangkan tim FPTI gagal berangkat ke Fitzroy dan Aconcagua. Alex Lowe dari AS berhasil mencapai puncak Aconcagua 3x dalam seminggu.
Aranyacala Trisakti mengirimkan tim ke AS, terdiri dari tim tebing (Half Dome), tim arung jeram (Colorado) dan tim gunung (Mount Whitney).
Di tanah air, tim Mapala UI berhasil memanjat jalur lurus (direct route) dinding utara Carstensz Pyramide, namun gagal dalam upayanya memanjat dinding utara Puncak Jaya.
Awan kelabu kembali menyelimuti dunia petualang alam bebas kita, Dudy Arief Wahyudi, salah seorang pelopor paralayang di Indonesia, tewas saat melakukan kegiatan paralayang di pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Wolfgang Gullich, pemanjat handal dari Jerman yang menjadi pemeran pengganti Silvester Stallone dalam film Cliff Hanger, tewas karena kecelakaan mobil.
Catherine Destivelle dari Perancis, memanjat solo dinding utara Eiger.

1994 FPTI secara resmi menjadi anggota KONI yang ke-50.
Ronald N.M dan Nunun Masruroh berhasil menduduki peringkat 9 dan 12 pada Kejuaraan Asia Ketiga di Jepang, sedangkan Hendricus F. Mutter mengikuti rapat CICE Asia di Jepang.
Mamay S. Salim dan Kresna Hutama membuat jalur-jalur pemanjatan pada tebing-tebing di Taiwan.
Mamay S. Salim dan Rahim ABS belajar teknik panjat pohon, kemudian menjadi asisten peneliti dari Perancis yang mengadakan pengumpulan sample tumbuhan epifit (pakis, anggrek, dll) di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.
Jambore Panjat Tebing Kedua diselenggarakan oleh FPTI Pengda DKI, lokasinya masih di Parang.

1995 Lintasan dinding timur laut Everest akhirnya berhasil didaki oleh dua pendaki dari Jepang. Padahal lintasan ini dipilih juga waktu upaya pendakian Everest yang pertama tahun 1992.
Budi Cahyono menawarkan pemanduan pemanjatan ke Parang, iklannya masuk pada majalah Action Asia edisi April/Mei 1995.

1997
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya. Banyak pihak yang meragukan kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu.

Pratu Asmujiono anggota pendaki dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi Himalaya, Everest. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang
merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya. (FPTI)

1998

Mayjen TNI AD Syarir MS. yang pada saat itu menjabat sebagai Danjen KOPASSUS terpilih menjadi Ketua Umum PP FPTI untuk tahun 1998 - 2007.

Kejurnas Panjat Tebing FPTI dilaksanakan di Tenggarong, Kutai Kertanegara Klimantan Timur, untuk ke-2 kalinya Juara Umum tetap dalam genggaman Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak kurang dari 16 daerah ikut berpartisipasi dalam gelaran yang dilaksanakan di dekat Museum Tenggarong.

Yuyun Yuniar atlet Cantik dari Bandung Jawa Barat menjadi Juara I Speed Climbing ESPN X-Games Qualifier di Phuket Thailand, setelah dalam babak final mengalahkan Go Min Soon dari Korea. Atas kemenangan tersebut menjadi wakil Asia dalam Final Summer X-Games di San Diego Amerika Serikat.

Nur Rohman Rosyid Kalah secara kontroversial atas pemanjat legendaris Yuji Hirayama, dalam babak 8 besar Speed Climbing ESPN X-Games Qualifier 2008 di Phuket Thailand.

Ronald Mamarimbing Meraih Medali Perak Dalam Speed Climbing ESPN X-Games Qualifier 2008 di Phuket, Thailand setelah dikalahkan oleh Pemanjat Jepang Yuji Hirayama.

Etti Hendrawati meraih medali Perunggu pada nomor Speed Climbing ESPN X-Games Qualifier 2008 di Phuket Thailand, setelah mengalahkan Pemanjat dari Korea Selatan.

Yuyun Yuniar meraih Medali Perak dalam ESPN Summer X-Games di San Diego Amerika Serikat, setelah dalam babak Final dikalahkan oleh Atlet dari Rusia Elena Ovnikova. Sedangkan atlet panjat Rohman Rosyid dan Ronald Mamarimbing harus puas di peringkat 8 dan 12.

1999

Babak Prakualifikasi PON XV/2000 Cabang Olahraga Panjat Tebing dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah yang bertempat di GOR Manahan Solo.

Nur Rohman Rosyid dan Etti Hendrawati Menjadi Juara I dalam Speed Climbing ESPN X-Games Qualifier 2008 di Phuket Thailand, Etti Hendrawati Mengalahkan compatriotnya Evi Neliwati dan Nur Rohman Rosyid Membuyarkan impian Ronald Mamarimbing dari Jawa Timur. Sedangkan Evi Neliwati harus puas dengan medali perak, setelah dikalahkan oleh Juara Kejurnas Panjat Tebing FPTI 1999 di Solo Etti Hendrawati.

Dalam Speed Climbing ESPN Summer X-Games di San Fransisco, Etti Hendrawati meraih peringkat 3 sedangkan rekannya Nur Rohman Rosyid dan Ronald Mamarimbing harus puas di peringkat 6 dan 8.

2000

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-MvQ-zjrblc1u0M5c3catlJe_H2iurztf_Qy2J_Z1PljvJEvetM9ZRA-_EZfDmOlQAPD9JMW8uZ1RrkA06OV0fkfBO4rhDSfz6woHsGYer38Lzip99OAo7sZuA-mfGfFi60zLygawKA/s320/etii+h.jpgDilaksanakan PON XV/2000 di Surabaya, untuk kali pertama Panjat Tebing menjadi mata lomba resmi pada PON tersebut, walaupun dengan status cabang mandiri. Yogyakarta tetap memegang supermasi sebagai Juara Umum Panjat Tebing pada PON tersebut. Disusul Jawa Timur, Kalimantan Timur, DKI dan Lampung.

Etti Hendrawati peraih 4 emas PON XV/2000 di Surabaya diluar dugaan keluar sebagai Juara Dunia pada kejuaraan dunia Speed Climbing ESPN Summer X-Games di San Fransisco pada bulan Agustus. Pada final Etti menumbangkan musuh bebuyutannya Elena Repko dari Ukrania. Sedangkan teman sekaligus pacarnya (kini menjadi suaminya) Nur Rohman Rosyid harus puas menempati peringkat 5.

2001

Kejurnas Panjat Tebing 2001 di Tanjung Pinang Riau, diluar dugaan Kontingen Panjat Tebing FPTI Kalimantan Timur keluar sebagai juara Umum setelah mengungguli perolehan medali emas atas kontingen Yogyakarta, yang sudah 4 tahun berturut-turut sebagai juara umum dari tahun 1997 - 2000.


AD & ART Panjat Tebing

ANGGARAN DASAR

FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

PEMBUKAAN

Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai organisasi, yang dalam aktivitasnya mengandung unsur kegiatan panjat tebing.

Bahwa sadar akan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara serta kondisi masyarakat Indonesia, maka dipandang perlu adanya organisasi dari berbagai perkumpulan dengan tujuan untuk menciptakan keteraturan dan kesatuan arah gerak kegiatan panjat tebing secara umum di seluruh wilayah Republik Indonesia

Tujuan akhir dari kegiatan panjat tebing Indonesia adalah turut membangun dan mengangkat harkat martabat bangsa melalui kegiatan panjat tebing.

Bahwa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dimana kami berlindung, insan panjat tebing di Indonesia sepakat dan berketetapan hati, untuk membentuk dan mendirikan suatu organisasi dalam bentuk federasi kegiatan panjat tebing yang bersifat nasional dan berfungsi sebagai inisiator, regulator, fasilitator, koordinator dan dinamisator setiap bentuk kegiatan panjat tebing diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Atas dasar pertimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian diatas, maka disusunlah Anggaran Dasar Federasi Panjat Tebing Indonesia sebagai berikut :

1/13 Anggaran Dasar FPTI

BAB I

UMUM

Pasal 1

Nama dan Domisili

1.1 Organisasi ini bernama Federasi Panjat Tebing Indonesia disingkat FPTI.

1.2 FPTI berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 2

Waktu

FPTI dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 21 April 1988 untuk waktu yang tidak terbatas.

Pasal 3

Azas dan Dasar

3.1 FPTI berazaskan Pancasila.

3.2 FPTI berdasarkan Undang undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

Pasal 4

Tujuan

Tujuan FPTI adalah menggagas, mengusahakan, mengoordinasikan dan membina kegiatan panjat tebing guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sehingga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baik, berguna dan memiliki kepedulian terhadap sesama manusia serta alam lingkungan, baik nasional, regional dan internasional.

Pasal 5

Sifat

5.1 FPTI adalah satu-satunya badan / wadah kegiatan panjat tebing di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5.2 FPTI adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan atau agama.

2/13 Anggaran Dasar FPTI

5.3 FPTI adalah organisasi nirlaba, bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.

Pasal 6

Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan meliputi :

6.1 Panjat tebing pendidikan.

6.2 Panjat tebing rekreasi.

6.3 Panjat tebing prestasi.

Pasal 7

Fungsi

FPTI berfungsi sebagai inisiator, regulator; fasilitator; koordinator dan dinamisator setiap bentuk kegiatan panjat tebing di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

.

Pasal 8

Hubungan Kerjasama

8.1 1. FPTI adalah anggota dari Union Internationale des Associations D’Alpinisme (UIAA) serta mengadakan hubungan dengan organisasi Regional / Internasional yang berada dalam naungan UIAA.

2. FPTI mengadakan hubungan dengan organisasi di luar naungan UIAA sebagaimana diatur diatas.

8.2 FPTI mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi lain yang terkait.

Pasal 9

Kewajiban dan Usaha

FPTI berkewajiban dan berupaya dengan :

9.1 Segala usaha dan kegiatan FPTI diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

9.2 Usaha untuk mencapai tujuan itu diarahkan pada pembinaan mental, jasmani serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan dan kecakapan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan panjat tebing disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

3/13 Anggaran Dasar FPTI

9.3 Melaksanakan kegiatan yang bersifat Internasional untuk membina persahabatan, persaudaraan dan perdamaian dunia.

9.4 Untuk menunjang usaha dalam mencapai tujuan, diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia, perlengkapan, dana, komunikasi dan kerjasama.

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 10

Keanggotaan

10.1 FPTI mengenal 2 (dua) jenis anggota, yaitu :

10.1.1 Anggota Biasa.

10.1.2 Anggota Kehormatan.

10.2 Syarat - syarat keanggotaan dari setiap jenis anggota diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 11

Kewajiban dan Hak Anggota

11.1 Kewajiban Anggota :

11.1.1 Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan mentaati ketentuan - ketentuan yang berlaku dilingkungan FPTI.

11.1.2 Membayar iuran anggota FPTI.

11.1.3 Melakukan registrasi ulang setiap tahun.

11.2 Hak Anggota :

11.2.1 Mendapatkan Surat Keputusan keanggotaan

11.2.2 Mengenakan atribut FPTI.

11.2.3 Mengikuti dan membantu seluruh kegiatan yang diselenggarakan FPTI

sesuai dengan peraturan dan peruntukannya.

11.2.4 Berhak mengajukan dan memilih calon pengurus FPTI.

4/13 Anggaran Dasar FPTI

Pasal 12

Kehilangan Status Keanggotaan

Setiap anggota dapat kehilangan status anggota karena :

12.1. Mengundurkan diri.

12.2. Diberhentikan

12.3. Organisasi yang menjadi anggota tersebut oleh suatu sebab dibubarkan atau membubarkan diri.

BAB III

ORGANISASI

Pasal 13

Tingkatan

13.1 Daerah dihimpun dan dioordinasikan ditingkat nasional yang meliputi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

13.2 Cabang dihimpun dan dioordinasikan ditingkat daerah yang meliputi wilayah propinsi.

13.3 Anggota dihimpun dan dioordinasikan ditingkat cabang yang meliputi wilayah kabupaten / kota.

Pasal 14

Struktur

Susunan organisasi FPTI dimulai dari tingkat nasional, propinsi sampai kabupaten / kota :

14.1. Ditingkat nasional dibentuk Pengurus Pusat, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 15 (lima belas) Pengurus Daerah.

14.2. Ditingkat propinsi dibentuk Pengurus Daerah, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum propinsi dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 3 (tiga) Pengurus Cabang.

14.3. Ditingkat kabupaten / kota dibentuk Pengurus Cabang FPTI, yang membawahi dan mengoordinasikan semua kegiatan FPTI diseluruh wilayah hukum kabupaten / kota

5/13 Anggaran Dasar FPTI

dengan masa bakti 4 (empat) tahun. Dan sekurang - kurangnya membawahi 3 (tiga) klub / perhimpunan / assosiasi.

Pasal 15

Tempat Kedudukan

15.1. Pengurus Pusat berkedudukan di ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia

15.2. Pengurus Daerah berkedudukan di Ibukota Propinsi

15.3. Pengurus Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kota

Pasal 16

Kepengurusan

16.1. Susunan Pengurus FPTI sekurang – kurangnya terdiri dari :

16.1.1. Ketua Umum.

16.1.2. Sekretaris Umum.

16.1.3. Bendahara Umum.

16.1.4. Bidang Organisasi.

16.1.5. Bidang Kompetisi.

16.1.6. Bidang Pembinaan.

16.1.7. Bidang Prestasi.

16.2. Rincian pembagian tugas dan tanggung jawab susunan Pengurus FPTI diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17

Dewan Penasehat

17.1 Pengurus FPTI, dalam menjalankan tugas dan kewajibannya didampingi oleh Dewan Penasehat.

17.2 Dewan Penasehat FPTI diangkat dan ditetapkan dalam Musyawarah FPTI.

17.3 Dewan Penasehat bertugas memberi nasehat kepada Pengurus FPTI.

17.4 Personalia Dewan Penasehat berjumlah minimal 3 (tiga) orang.

17.5 Rincian tugas, tanggung jawab dan pembagian tugas Dewan Penasehat diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah Tangga.

6/13 Anggaran Dasar FPTI

Pasal 18

Badan Pemeriksa Keuangan

18.1 Badan Pemeriksa Keuangan adalah badan independen yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah.

18.2 Badan Pemeriksa Keuangan wajib melaporkan hasil pemeriksanaan keuangan FPTI secara berkala tiap 1 (satu) tahun pada Musyawarah atau Rapat Kerja.

18.3 Bila dianggap perlu, tugas Badan Pemeriksa Keuangan dapat dilakukan oleh

Akuntan Publik.

Pasal 19

Badan Arbitrase

19.1. Badan Arbitrase :

19.1.1. Badan Arbitrase dibentuk sebagai suatu majelis untuk menyelesaikan persengketaan yang timbul disebabkan terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan dan aturan organisasi yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

19.1.2. FPTI dan jajarannya serta anggota FPTI dilarang membawa persengketaan sebagaimana diatur dalam pasal 19.1.1. tersebut ke yuridiksi Pengadilan manapun di Indonesia.

19.2. Susunan Badan Arbitrase serta acara penyelesaian sengketa yang diajukan ke depan Majelis Badan Arbitrase akan diatur dengan Surat Keputusan Ketua Umum FPTI.

19.3. Keputusan dari Badan Arbitrase bersifat final dan mengikat bagi semua pihak yang bersengketa.

Pasal 20

Rangkap Jabatan

20.1. Pengurus FPTI tidak dibenarkan merangkap jabatan diantara FPTI Pusat, FPTI Propinsi dan FPTI Kabupaten / Kota.

20.2. Pengurus FPTI dibenarkan menjadi pengurus organisasi sejenis ditingkat regional maupun internasional.

7/13 Anggaran Dasar FPTI

BAB IV

MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 21

Musyawarah

21.1. Musyawarah Nasional :

21.1.1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam FPTI.

21.1.2. Musyawarah Nasional diadakan 4 (empat) tahun sekali.

21.1.3. Agenda pokok Musyawarah Nasional adalah :

21.1.3.1. Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Munas

21.1.3.2. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Pusat selama masa bakti kepengurusan.

21.1.3.3. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun.

21.1.3.4. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat untuk masa bakti 4 (empat) tahun berikutnya.

21.1.3.5. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Pusat.

21.1.3.6. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Pusat.

21.1.3.7. Peninjauan dan Penetapan AD/ART FPTI

21.1.4. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Nasional dapat diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

21.1.5. Pimpinan Musyawarah Nasional adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Nasional.

21.2. Musyawarah Daerah :

21.2.1. Musyawarah Daerah diadakan 4 (empat) tahun sekali.

21.2.2. Agenda pokok Musyawarah Daerah adalah :

21.2.2.1 Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Musda

21.2.2.1. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Daerah selama masa bakti kepengurusan.

21.2.2.2. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun.

8/13 Anggaran Dasar FPTI

21.2.2.3. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Daerah untuk masa bakti 4 (empat) tahun berikutnya.

21.2.2.4. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Daerah.

21.2.2.5. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Daerah.

21.2.3. Jika ada hal - hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Daerah dapat diadakan Musyawarah Daerah Luar Biasa.

21.2.4. Pimpinan Musyawarah Daerah adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Daerah.

21.3. Musyawarah Cabang :

21.3.1. Musyawarah Cabang diadakan 4 (empat) tahun sekali.

21.3.2 Agenda pokok Musyawarah Cabang adalah :

21.1.3.1. Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Munas

21.1.3.2. Pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan Pengurus Cabang selama masa bakti kepengurusan.

21.1.3.3. Penetapan rencana strategis 4 (empat) tahun.

21.1.3.4. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Cabang untuk masa bakti 4(empat) tahun berikutnya.

21.1.3.5. Pemilihan dan penetapan Dewan Penasehat Pengurus Cabang.

21.1.3.6. Pemilihan dan penetapan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Cabang.

21.3.3. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara dua waktu Musyawarah Anggota dapat diadakan Musyawarah Anggota Luar Biasa.

21.3.4. Pimpinan Musyawarah Anggota adalah suatu presidium yang dipilih oleh peserta Musyawarah Anggota.

Pasal 22

Rapat Kerja

22.1 Rapat kerja adalah Rapat yang diselenggrarakan oleh FPTI , diselengararakan 1(satu) tahun sekali.

9/13 Anggaran Dasar FPTI

22.2 Didalam organisasi FPTI dikenal macam dan tingkatan rapat, yakni :

22.2.1 Rapat Kerja Nasional disingkat Rakernas

22.2.2 Rapat Kerja Daerah disingkat Rakerda

22.2.3 Rapat Kerja Cabang disingkat Rakercab

22.3. Rapat Kerja diselenggarakan untuk :

22.3.1. Mempertanggungjawabkan hasil kerja dan keuangan dari Pengurus FPTI untuk 1 (satu) tahun yang sudah berjalan.

22.3.2. Menetapkan program kerja FPTI yang akan dilaksanakan 1 (satu) tahun mendatang.

22.4. Peserta Rapat Kerja terdiri dari :

22.4.1. Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh Pengurus Daerah yang bersangkutan.

22.4.2. Rapat Kerja Daerah yang dihadiri oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan.

22.4.3. Rapat Kerja Cabang yang dihadiri oleh Anggota.

BAB V

PENDAPATAN DAN KEKAYAAN

Pasal 23

Pendapatan

Pendapatan FPTI diperoleh dari :

23.1. Iuran anggota.

23.2. Bantuan pemerintah.

23.3. Bantuan KONI.

23.4. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat.

23.5. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku maupun dengan Anggaran Dasar.

Pasal 24

Kekayaan

Kekayaan organisasi berupa :

24.1. Uang.

10/13 Anggaran Dasar FPTI

24.2. Surat – surat berharga.

24.3. Atribut FPTI.

24.4. Alat atau barang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

BAB VI

ATRIBUT

Pasal 25

Lambang

Lambang FPTI adalah segitiga sisi berwarna emas dan tiga buah garis berwarna merah dan dibawahnya terdapat tulisan FPTI berwarna hitam.

Pasal 26

Bendera

Bendera FPTI berbentuk empat persegi panjang, berukuran tiga banding dua, warna dasar putih dengan lambang FPTI di tengah dan di bawah lambang FPTI terdapat tulisan Federasi Panjat Tebing Indonesia berwarna hitam.

Pasal 27

Mars

Mars FPTI adalah lagu “Kilau Tebing Keemasan”

Pasal 28

Seragam

Untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan disiplin, anggota Pengurus FPTI menggunakan seragam.

11/13 Anggaran Dasar FPTI

BAB VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 29

Anggaran Rumah Tangga dan Addendum

29.1. Anggaran Rumah Tangga dan Addendum adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar.

29.2. Hal – hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Addendum.

29.3. Ketentuan Anggaran Rumah Tangga dan Addendum tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar.

BAB VIII

PEMBUBARAN

Pasal 30

Pembubaran

30.1. FPTI hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional yang khusus diadakan untuk itu.

30.2. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah Pengurus Daerah.

30.3. Musyawarah Nasional untuk membicarakan usul pembubaran FPTI dinyatakan syah jika dihadiri oleh utusan dari sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah daerah.

30.4. Usul pembubaran FPTI diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui dengan aklamasi.

30.5. Jika FPTI dibubarkan, maka cara penyelesaian harta benda dan hutang-piutang milik FPTI ditetapkan oleh Musyawarah Nasional.

30.6. Penyelesaian harta benda dan hutang piutang milik FPTI akan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

12/13 Anggaran Dasar FPTI

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 31

Perubahan Anggaran Dasar

31.1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional FPTI yang dihadiri oleh utusan daerah sekurang - kurangnya 1/2 (setengah) ditambah 1(satu) jumlah Pengurus Daerah.

31.2. Usulan perubahan Anggaran Dasar diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) dari jumlah suara yang hadir.

BAB X

PENUTUP

Pasal 32

Penutup

Anggaran Dasar ini berlaku sejak berdirinya FPTI pada tanggal 21 April 1988, dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan.

13/13